Indonesia selama beberpa tahun ini selalu di hebohkan dengan isu terkait islam radikal dan komuisme, sebenarnya hal ini terjadi karena polarisasi politik terkait pencapresan Prabowo dengan Joko widodo.
Memang isu sensitif selalu digiring untuk memuaskan publik dan untuk memenangkan suara terbanyak untuk mendapatkan kursi sebagai orang nomer 1 di Republik Indonesia. dalam hal berpolitik selalu menghalalkan/ memperbolehkan berbagai macam cara untuk sampai ketujuan, dan hal ini mempunyai implikasi negatif maupun positif.
Adapun implikasi positif dari politik yaitu :
1. Untuk menentukan suara terbanyak dan dinyatakan sebagai pemenang, seorang pemenang tentu mendapat medali dan penghargaan, kekuatan, dan popularitas sebagai seorang Presiden/ Gubernur/ Walikota dst.
2. Menjadikan demokrasi sebagai ideologi politik, selama suksesi kepemimpinan, menjadi kesepakatan bersama bahwa demokrasi indonesia sebagai sistem untuk memilih pejabat pemerintahan baik pusat maupun daerah.
3. Berkumpul dan bermusyawarah untuk mencapai kesepakatan bersama, dimana politik selalu mengedepankan permusyawaratan dan perwakilan.
Sedangkan implikasi negatif dari politik adalah :
1. Menjatuhkan lawan dengan cara apapun, seperti fitnah, isu sara, kriminalisasi bahkan dengan pembunuhan secara langsung maupun tidak langsung.
2. Menghambur-hamburkan biaya keuangan negara, hal ini sisi tidak baik dari politik demokrasi dimana uang hanya dibuang untuk kampanye kelompok tertentu ataupun perorangan.
3. Polarisasi golongan atau antar agama dan antar suku maupun antar kewilayahan. dan hal itu memberikan label dan trauma bagi pihak- pihak tertentu.
Adanya politik sudah pasti akan memiliki sisi perbedaan dan persamaan, akan memiliki sisi gelap ataupun terang, dan hal itu wajar untuk diperjuangkan selama memiliki pengikut dan organisasi legal.
Isu Pki menjadi isu yang digaungkan pihak yang pro agama tertentu, dan sebaliknya isu radikal akan digaungkan untuk yang tidak pro agama tertentu, hal inilah yang menjadi keributan dan keresahan publik selama ini, seharusnya dalam berpolitik yang digaungkan adalah terkait program kerja dan isu nasional positif yang terkait perbaikan hidup dan hajat orang banyak, hal ini dikarenakan rakyat indonesia masih banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan.
Untuk hal itu, seharusnya pihak- pihak tertentu harus bisa menengahi dan mengkondusifkan keadaan, karena publik menilai hal tersebut tidak mencerdaskan kehidupan bangsa yang harmonis.
Isu- isu sensitif seperti hal diatas sebaiknya tidak berlarut dan membebani kehidupan berbangsa dan bernegara, supaya rakyat sejahtera dan ekonomi bangsa kembali meroket dan menjadi negara maju sejajar dengan negara- negara adi daya.
INDONESIA, 06-01-2022